Awal Mula Kawasan Kuliner Jalan Sabang di Jakarta
Jalan Sabang di Jakarta Pusat dikenal sebagai kawasan kuliner yang menawarkan banyak pilihan, mulai dari restoran hingga jajanan kaki lima. Lokasinya sangat strategis terletak di pusat kota Jakarta, dekat dengan kawasan Thamrin dan pusat perbelanjaan, Sarinah.
Sejarah Jalan Sabang, Jakarta Pusat
Dulunya kawasan ini dikenal dengan nama Jalan Agus Salim. Namun jauh dari masa itu, di masa kolonial Belanda, Jalan Sabang dikenal dengan nama Laan Holle dan menjadi salah satu pusat aktivitas bisnis serta hunian elit di Batavia.
Setelah Indonesia merdeka, barulah jalan ini diubah namanya menjadi Jalan Sabang, diambil dari nama kota di Aceh yang terletak di ujung barat Indonesia. Seiring waktu, kawasan ini mengalami perubahan menjadi kawasan kuliner legendaris di Jakarta.
Memasuki tahun 1960-an, sejumlah tempat makan mulai bermunculan di sepanjang jalan ini. Salah satu yang sudah ada yakni Sate Kambing Jaya Agung yang telah mulai berjualan sejak tahun 1963, Sate Pak Heri Asli sejak 1974, Bakmi Roxy serta rumah makan Padang legendaris, Natrabu Minang.
Kawasan ini dikenal hidup hampir sepanjang hari, terutama saat malam tiba, deretan pedagang kaki lima sudah mulai memenuhi jalan. Pengunjung bisa menemukan berbagai hidangan seperti nasi goreng kambing, soto ceker, martabak manis dan telur, hingga es campur.
Meski sempat sepi akibat pandemi, Jalan Sabang kini berhasil ramai kembali berkat viral di media sosial jadi rekomendasi kulineran di daerah Jakarta.
Rekomendasi Kuliner Paling Terkenal di Jalan Sabang
Kuliner paling terkenal di Jalan Sabang meliputi Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, Sate Ayam Pak Heri, Warung Soto Ceker & Ranjau Pak Gendut, Sabang 16 Kopi & Srikaya, Kopi Oey dan Nasi Gandul Khas Pati. Selain itu, terdapat juga kuliner legendaris seperti Soto Betawi H. Ma’ruf, Ben Seafood Sabang dan Bakmi Roxy Sabang yang banyak direkomendasikan.
Cari tahu informasi seputar makanan dan resep hidangan lainnya di DensFood Channel.
