×

L O A D I N G

Kisah ‘Pahlawan’ Dibalik Restoran Ternama di Indonesia

Dibalik restoran ternama Indonesia, ada kisah para pendiri restoran yang bisa disebut sebagai ‘pahlawan’ dalam bidang kuliner. Dalam momentum peringatan Hari Pahlawan setiap 10 November, kisah mereka mendirikan bisnis kuliner jadi bukti bahwa perjuangan tak hanya selalu dilakukan di medan perang saja.

Ada sosok pendiri yang berjuang dari nol, melewati kesulitan, hingga mampu menghadirkan bisnis kuliner Nusantara yang kini dikenal hingga ke mancanegara. Berikut empat sosok ‘pahlawan’ di balik restoran legendaris Indonesia, mulai dari RM Sederhana hingga Waroeng SS!

1. Bustaman - RM Sederhana

Haji Bustaman adalah pendiri Rumah Makan Padang Sederhana yang kini cabangnya telah tersebar di mana-mana. Pria kelahiran Sumatera Barat tahun 1955 ini membangun bisnisnya dari bawah hingga kini memiliki lebih dari 100 cabang yang tersebar di Indonesia hingga Malaysia. Dengan latar belakang pendidikan hanya sampai sekolah dasar, Bustaman memulai perjalanannya dengan merantau ke berbagai kota. Jambi menjadi tujuan pertamanya. Di sana, Bustaman bekerja serabutan mulai dari di kebun karet, menjual koran hingga bekerja sebagai pencuci piring di sebuah rumah makan.

Pada tahun 1970, Bustaman memilih untuk merantau ke Jakarta. Disanalah usaha kulinernya mulai lahir. Awalnya ia hanya menyewa lahan seluas satu kali satu meter dengan harga tiga ribu rupiah. Seiring berjalannya waktu, usahanya berkembang pesat menghadirkan masakan Padang autentik yang kini dikenal sebagai RM Padang Sederhana. Nama “Sederhana” sendiri diambil dari sebuah nama restoran tempat Bustaman dulunya bekerja di Jambi. Nama tersebut dipilih oleh istrinya karena alasan nama yang mudah diingat.

2. Nanik Soelistiowati - Pisang Goreng Madu Bu Nanik

Pisang Goreng Madu Bu Nanik menjadi salah satu camilan legendaris yang populer dan digemari banyak orang. Di balik kesuksesan kuliner ini ada sosok Nanik Soelistiowati, perempuan asal Madiun, Jawa Timur, yang memulai perjalanan bisnisnya dari usaha katering sejak tahun 1974. Ide membuat pisang goreng madu muncul pada 2007, terinspirasi dari sang ibu yang gemar makan pisang goreng namun menderita diabetes. Dari situlah Nanik berinovasi membuat pisang goreng tanpa gula dan menggantinya dengan madu sebagai pemanis alami.

Tak hanya masalah kesehatan, sang pemilik sewaktu berbisnis ketering, ia menyayangkan pisang yang tak diambil oleh pihak hotel dibuang begitu saja . Konsistensi rasa selama 12 tahun menjadi kunci sukses berkembangnya Pisang Goreng Madu Bu Nanik yang resepnya hanya diturunkan kepada generasi penerus. Hingga kini, outlet Pisang Goreng Madu Bu Nanik tersebar di daerah Tanjung Duren, JTown Jatinegara, Batavia PIK dan khusus pengambilan daring di Area Kemang.

3. Nurul Atik - Rocket Chicken

Rocket Chicken merupakan salah satu restoran cepat saji populer yang menyajikan hidangan ayam goreng tepung dan kini sudah memiliki lebih dari 1000 cabang yang tersebar di penjuru Indonesia hingga pelosok desa. Nurul Atik adalah sosok dibalik brand ayam goreng populer tersebut. Pria asal Jawa Tengah ini secara tidak langsung jadi sosok ‘pahlawan’ karena telah menghadirkan makanan lezat sekaligus lapangan pekerjaan dari setiap outlet restorannya.

Sebelum jadi pengusaha, Nurul Atik bekerja sebagai petugas Cleaning Service atau Office Boy (OB) di restoran cepat saji di Semarang. Setelah 10 tahun bekerja, ia memutuskan untuk mendirikan brand Quick Chicken bersama rekannya, namun ia memilih mundur dan membangun brand sendiri bernama Rocket Chicken pada tahun 2010. Nama “Rocket” dipilih karena harapan bisnisnya agar melesat sangat pesat dan tidak akan turun selama ada bahan bakar. Benar saja, Rocket Chicken kini menjadi salah satu brand ayam goreng lokal terbesar di Indonesia.

4. Yoyok Heri Wahyono - Waroeng SS

Yoyok Hery Wahyono adalah sosok di balik kesuksesan Waroeng SS (Spesial Sambal), salah satu restoran ternama asal Yogyakarta. Berawal dari warung tendaan di pinggiran Jalan Kaliurang, Yogyakarta, Yoyok berhasil mengembangkan usahanya menjadi restoran besar dengan puluhan cabang di dalam hingga merambah ke luar negeri. Perjuangannya dari nol membuat Yoyok layak disebut sebagai ‘pahlawan’ kuliner, karena berhasil memperkenalkan cita rasa sambal khas Nusantara ke berbagai daerah di Indonesia hingga ke kancah internasional.

Sebelum sukses di dunia kuliner, Yoyok lebih dulu berkarier di bidang Event Organizer (EO). Namun, karena ketatnya persaingan, ia memutuskan untuk mencari jalan baru. Pada tahun 2002, bersama rekannya, ia mendirikan Waroeng SS. Dengan menu yang terbilang sederhana warung ini cepat menarik perhatian banyak orang, khususnya sebagai restoran yang digandrungi oleh rombongan keluarga. Seiring waktu, bisnisnya berkembang pesat hingga memiliki lebih dari 70 cabang di Pulau Jawa dan Bali, bahkan membuka cabang di Kuala Lumpur, Malaysia pada 2019. Hingga kini, Waroeng SS tetap konsisten menghadirkan lebih dari 100 menu pilihan dan 20 jenis sambal khas Nusantara.

Itulah 4 sosok ‘pahlawan’ yang berjasa menghadirkan deretan restoran ternama Indonesia. Cari tahu informasi seputar info kuliner dan resep hidangan lainnya di DensFood Channel.




Share this article

Rate this article



Rekomendasi Artikel Lainnya

Live Chat