×

L O A D I N G

6 Sambal Khas Nusantara, Sudah Coba Yang Mana Saja?

Sambal merupakan pelengkap makanan yang umum dijumpai di Indonesia. Banyak orang Indonesia yang menganggap ‘makan terasa kurang nikmat jika tak ada sambalnya’. Hal ini tak terlepas dari kebiasaan masyarakat Indonesia yang terbiasa mengkonsumsi hidangan bercita rasa pedas.

Menariknya, hampir setiap daerah di Nusantara memiliki sambal khasnya masing-masing, dengan bahan pembuatan, rasa dan cara penyajian yang berbeda. Berikut 6 jenis sambal khas Nusantara, sudah coba yang mana saja, nih?

1. Sambal Andaliman (Sumatra Utara)

Sambal andaliman berasal dari Tapanuli, Sumatra Utara. Ciri khasnya menggunakan andaliman, tanaman lokal yang menyerupai lada asal Tapanuli Raya, yang memberikan sensasi rasa pedas getir di lidah.

Racikan sambal ini biasanya terdiri dari cabai rawit hijau, andaliman, bawang merah, bawang putih, kemiri, serai, jeruk nipis, dan garam. Semua bahan diulek halus hingga menghasilkan sambal berwarna hijau dengan aroma yang tajam.

2. Sambal Bajak (Jawa Tengah)

Berbeda dengan sambal andaliman, sambal bajak dari Jawa Tengah menawarkan pedas yang lebih ramah di lidah, dengan perpaduan rasa manis dan gurih. Terbuat dari cabai, bawang merah, bawang putih, terasi, tomat, gula merah dan asam jawa.

Setelah semua bahan diulek, sambal kemudian digoreng atau ditumis, agar awet dan bisa disimpan lebih lama. Sambal bajak cocok dihidangkan sebagai cocolan/ pendamping untuk ayam goreng, tempe, tahu, ikan goreng, cumi, jengkol hingga pete.

3. Sambal Pencit (Jawa Timur)

Sambal pencit merupakan sambal khas Jawa Timur yang terbuat dari potongan mangga muda dan cabai. Memiliki cita rasa pedas dengan sensasi asam segar dari mangga.

Ada sensasi renyah dari potongan mangga, membuatnya cocok sebagai pelengkap hidangan berlemak karena akan memberikan sensasi menyegarkan.

4. Sambal Matah (Bali)

Sambal matah dari Bali termasuk ke dalam sambal iris, karena proses pembuatannya hanya perlu diiris-iris. Nama “matah” berasal dari Bahasa Bali yang artinya mentah, karena semua bahannya tidak dimasak melainkan langsung dipotong-potong saja.

Biasanya sambal matah terbuat dari irisan cabai merah, bawang merah, bawang putih, serai, daun jeruk limau, garam dan minyak yang dicampur menjadi satu.

5. Sambal Roa (Sulawesi Utara)

Sambal roa adalah sambal khas Manado, Sulawesi Utara, yang dibuat menggunakan ikan roa asap sebagai bahan utama. Ikan roa yang sudah diasap kemudian dihaluskan dan dicampur dengan cabai, bawang, tomat, serta bumbu lainnya.

Cita rasa smokey dari ikan roa yang diasap menambah kenikmatan sambal, apalagi disantap dengan sepiring nasi panas. Selain itu, sambal roa juga sering disajikan sebagai pelengkap berbagai hidangan seperti bubur manado, pisang goreng, singkong goreng dan tahu goreng.

6. Sambal Dabu-dabu (Manado, Sulawesi Utara)

Masih dari Manado, ada sambal dabu-dabu, yang biasanya disajikan bersama hidangan ikan atau seafood. Sambal jenis ini terbuat dari potongan cabai, bawang merah, tomat, daun kemangi, garam, gula dan perasan air jeruk nipis.

Sensasi segar dari air jeruk nipis pada sambal dabu-dabu, juga bisa menyamarkan bau amis pada hidangan laut.

Itulah tadi 6 jenis sambal khas Nusantara dari berbagai daerah. Jadi sudah coba yang mana saja? Yuk, eksplorasi lebih banyak sambal dan hidangan pedas lainnya di “Puedess Puoll!” tayang Jumat, 12 September 2025 pukul 19.00 WIB di DensFood Channel, dan juga tersedia di DensGO di hari yang sama.



Share this article

Rate this article



Rekomendasi Artikel Lainnya

Live Chat